Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Sejauh 76 KM

Energi weekend ini cukup diserap oleh sebuah perjalanan panjang. mengukur jarak - mengukur seberapa dalam strategi digalakkan. Perjalanan yang mendadak digerakkan, maju melintang jalanan yang 'baru' dilewati seumur hidup, perjalanan Surabaya (Pagesangan) - Gresik (Lowayu).  Hahha sudah halus belum nih bikin intronya :p Yak, betul. Perjalanan Surabaya-Gresik mbolang kali ini adalah perdanaku. sendirian bolang demi ngamini doanya temen-temen pesantren yang tholabul ilmi-nya beneran ikhtiar! coba bayangkan dari makanan, baju, waktunya beneran cuman buat Al-Quran. Makanan ngga neko-neko cuman basic kangkung, tahu, tempe, terong yang divariasikan menunya. Baju yang dijatah perorang cuman 5 model baju ganti. Waktu bangun sampai tidur lagi isinya lalaran mushaf. Oke, balik ke cerita perjalanannya.  Akutu sedih akan adanya ketimpangan kabupaten dan kota, khususnya di masalah fasilitas transportasi. padahal kapan hari salah satu narasumber di seminar edukasi pertambangan bilan

Piala Dunia 2018

Saya bukan penggila olahraga sepak bola, hanya menikmati sesi final yang kebetulan sedang berlangsung (FYI. ini lagi ngetik sambil sesekali ikutan teriak waktu bola mendekati ring gawang). sempet amat? iyaa soalnya lama ngga utak-utik blog, hahaha. Nonton ramean di rumah, yha ramean berempat sama 2 mas dan buya. Jauh hari, kukira yang akan menempati 3 besar adalah negara yang "biasa" nangkring, seems like: Jepang, Brazil, Jerman, Uruguay, Inggris, Spanyol, Italia. Eeh dak taunya ada si pejuang baru: Belgia dan Kroasia. 20 menit pertama si Kroasia keren lho- nembak, nyikat dengan gigih. Uh dak taunya bunuh diri sampe 2x :(.  Nah pas perancis dapet 4:1, si kro pantang nyerah dengan nendang bola yang sudah bergelinding kearah kiper perancis, gol. siapa sangkaaaa, bola wes cidek tangan kiper sek di shikat bae iki dududu. Akutu kesel sama kiper perancis ini kok yha handal nian, tatak dan gesit ambil aba-aba, ngga ngitung berapa kali si kroasia nembak dan banyak ketang

ES

mereka menertawakan kita melihat binar wajah bahagia bahagia yang palsu belaka bahagia diatas daratan perjuangan kaku ku tak tahu sebegitu kejamnya tiga dunia dunia langit, permukaan dan laut mulanya aku heran benarkah ada pertikaian pertikaian tanpa batas