Lama tak bersua dan memukulmu rasanya ada yang ngganjel. Maka dengan pinjeman beat teman dan gugling agenda yang tepat, segera aku menelfonmu untuk bertemu dan mengisi waktu bersama (lagi). Dua hari yang lalu aku ingat betapa silaturahmi membawa rizqi yang amat nikmat. Bukan nikmat mewah bisa mencicipi cheese cake mewah ala hotel bintang 5, bukan nikmat coklat terang bulan kapasari yang cukup mahal , bukan nikmat ice cream termahal di Kota Surabaya. Nikmat itu cukup sederhana, adalah bisa mendengar nasehatmu dan tentu mengobrol tentang isu kekinian atau sekedar memukulmu. Ya rasanya dengan memukulmu, waktuku yang terbuang tidak produktif jadi terbayarkan (haha) Meski hanya 2,5 jam menghabiskan waktu, semoga doa dan harapan kita diberi keadilan. Jalan kita memang beda- tapi semoga diberbedaan jalan itu- akan ada persimpangan yang mempertemukan kita kembali bersama sujud di masjid idaman. Hanya ingin kembali mengulang untuk terus melakukan kebaikan agar terjaga dalam lingkar...
Halo, perkenalkan. Saya Ida, Lulusan teknik yang sedang mencari jawaban dari pikiran up and down kehidupan. Selamat menjelajah laman ini. Semoga bermanfaat!