Langsung ke konten utama

introvert

Berkepribadian introvert - kadang membuat saya geli. Suatu saat bisa berbicara panjang-lebar menjelaskan hal dengan baik dan tanpa blibet untuk dipahami. Pun juga sering kali mulut tak bisa menolak suatu gagasan dan bebas berkata "ya" untuk memastikan agar perdebatan ini lekas diakhiri, malas.

Saat tumbuh dewasa, saya sering bingung dengan diri saya sendiri. Diri saya dipenuhi kontradiksi yang membingungkan. saya adalah pribasi yang aneh, saat itu. saat saya kelas empat atau lima SD, nilai-nilai saya sangat jelek sehingga para guru disekolah menyarankan agar saya  mengulang kelas saja, tetapi kemudian saat saya kelas enam SD nilai-nilai saya sangat bagus. Terkadang saya begitu hidup dan banyak berbicara, melontarkan komentar-komentar pintar dan berwawasan. Disisi lain, saya ingin berbicara, namun tidak bisa karena pikiran saya benar-benar kosong. Atau ketika saya telah memikirkan sesuatu untuk disampaikan di dalam kelas dan mengangkat tangan bersemangat, saat guru kelas memangggil nama saya seketika pikiran dengan keras menghilang begitu saja.

Saya menganggap diri sebagai siluman, berlari tanpa suara dan tak terlilhat. Acap kali saya berkata sesuatu, namun tidak ada seorang pun yang merespon perkataan saya, beberapa saat kemudian, ada orang lain yang berkata serupa dan orang itu akan direspon. Di saat lain, ketika orang mendengar saya bicara atau membaca sesuatu yang saya tulis, mereka akan memandang saya dan terpana. Hal tersebut sering kali terjadi , sehingga saya sudah terbiasa dengan "pandangan" mereka itu. pandangan yang seolah berkata "benar kamu yang menulis itu ?" Perasaan saya campur aduk terhadap reaksi seperti itu. Saya senang diakui, tetapi saya tidak mampu menerima perhatian sebesar itu.

Bersosialisasi juga menjadi pengalaman yang membingungkan. Saya senag bergaul dan orang-orang juga senang bergaul dengan saya. Tetapi sering kali saya takut untuk pergi bergaul. Saya sering kebingungan apakah saya harus pergi menghadiri sebuah pesta kecil ulang tahun atau tidak. Dulu saya menyimpulkan bahwa saya adalah orang yang tidak dapat bersosialisasi.

Saya butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadari bahwa semua kontradiksi membingungkan yang saya miliki itu sebenarnya masuk akal. Saya adalah seorang introvert yang normal. Ketika saya akhirnya mengetahui hal tersebut, saya merasa sangat lega !
    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

katanya liburan ituuu ke : jalan jalan ,  pantai ,  taman edukasi , jatimpark , ancol , bali , luar negeri ke blablabla... tapi menurut aku , liburan kumpul rame se-keluarga di rumah   kurasa udah cukup alhamdulillah , tapi kalo nginget jumlah sodara ku yang cukup se-lusin . buat kumpul bareng itu berasa susah . apalagi, semenjak cak ta pergi ke negeri piramid . taun 2000 - pas jaman esde sih - tapi setelah 6 taun  berlalu cak ta balik ke Indonesia dan tiba dua taun kemudian giliran cak iqbal yang pergi ke negeri itu . hem .. jadi ngerasain keluarga beneran full team itu pas taun 2007 - 2008 . meski begitu , itu jaman aku masih mondok- jadi yaa berasa ngumpulnya cuman sekitar 2 - 3 minggu gitu *itupun jatah liburan dari pondok. hahaha ngenes banget sih aku ~ boro - boro buat foto keluarga ,updet  foto keluarga terakhir  yaaa pas jaman cak ta belum berangkat-taun 2000 - pas itu ibad (anak bungsu ) baru lahir juga - ibad , itu adik terakhirku sebelumny...

aku rindu

hai ! nggak krasa sudah 3 bulan menuju ramadhan - aku rindu berkumpul bersama kalian ! bagaimana tidak, aku banyak belajar hal baru dengan bertemu kalian teman. ada yang bilang : beberapa dari kami menjadi manusia biru - sisanya manusia kuning. apapun warna kalian, aku menghargai kalian kini dan nanti 

Yang perlu dibawa untuk umroh

 Dapet panggilan Allah untuk langsung dipeluk itu rasanya senang sekali. Gamau lama-lama prepare langsung masukin gamis simpel, nyaman dan pengen cepet sampai hehe. Bagian menata hati yang perlu diasah jauh hari bahkan pas di titik jatuh. Here we go , apa saja yang perlu disiapkan untuk sowan Rasul dan ibadah ke Haramain. Tips ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhanmu, ya.  1. Bawa buku doa. Karena dapet panggilan, rasanya mau curhatin segala kehidupan. membawa buku curhat, hizb/majemuk/ratib yang biasa dibaca di keseharian sangat membantu untuk kembali merenungi apa yang dicari di dunia yang fana. Psst, bagi kalian yang bingung gaada rutinan dzikir, bisa download aplikasi Ba'alwi. Disitu lengkap banget doa tahajud, dhuha, diba' bahkan bacaan tawaf disertai artinya bikin meleleh pas memahami. Beberapa bacaan disertai arti, jadi makin mengingatkan diri kalo kita ini memang perlu banget menghamba. Selain berdoa, berharap dan bercerita, juga bisa murajaah langsung di depan Ka...