Tidak ada yang bisa ditulis,
selain pengalaman dan masukan ilmu. Investasi leher ke atas ini amat
penting untuk membantu kita memperluas cara pandang. Cara pandang yang luas
konon mampu membuat seseorang untuk membuat keputusan dengan tepat. Konten hari
ini terinspirasi dari kajian dengan Ummi Fairuz. Baru kutahu bahwa wanita-wanita
rasulullah yang meninggal di bulan Ramadan adalah Sayyidah Khadijah (11 Ramadan)
dan Sayyidah Aisyah (17 Ramadan). Untuk mengenang haul Sayyidah Khadijah hari
ini, yuk kita menilik bagaimana Sayyidah Khadijah semasa hidupnya.
Mengapa penting bagi kita untuk
mengenal wanita – wanita mulia Rasulullah. Harapannya ini akan menjadikan
motivasi, peningkatan akhlak sampai menjadikan kita kelak mencintai Rasulullah.
Panutan umat muslim. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid lahir di tengah keluarga
yang dihormati di Makkah. Keluarga khadijah oleh Allah diberikan kekayaan dan
kebijaksanaan di suku Quraisy sehingga disegani. Kakeknya memiliki amanah
menjaga kunci ka’bah. Sebagai pusat yang dibanggakan bagi orang mekkah, dulu ka’bah
merupakan ikon kota Makkah (hingga kini). Meskipun saat itu lingkungan ka’bah
dikenal dengan banyaknya berhala, keluarga Sayyidah Khadijah tidak satupun yang
ikut menyembah berhala. Allah telah menjaga dan menyiapkan Sayyidah Khadijah untuk
Rasulullah.
Sedari kecil, Sayyidah khadijah
cerdas dalam berdagang sehingga ayah beliau mendidiknya untuk menjadi Tajirah
(pedagang). Diusia 10 tahun, Sayyidah Khadijah menikah dengan Abu Halah
(seorang pedagang yang kaya raya di Makkah). Kemudian dikaruniai 2 anak laki-laki
yang bernama Halah dan Hindun. Pernikahan ini tidak berlangsung lama karena Abu
Halah meninggal dunia. Pada saat itu Sayyidah Khadijah menjadi wanita yang
paling kaya di Makkah. Dua putra Khadijah ini dididik dengan baik. Keduanya meninggal
di masa Ali bin Abi Thalib. Setelah menjanda beberapa lama, beliau akhirnya menikah
kembali dengan seorang lelaki yang ahli dagang bernama Attiq bin Aid bin
Abdullah Al Makhzumi. Dalam pernikahan ini tidak berlangsung lama karena Attiq
meninggal, sehingga Sayyidah Khadijah menjadi semakin kaya. Dari pernikahan dengan Attiq, Sayyidah
Khadijah dikaruniai putri bernama Sayyidah Hindun.
Berkat didikan ayah dan suaminya,
Sayyidah Khadijah terkenal sebagai pedagang yang jujur. Adapun sistem dagang
yang diterapkan beliau adalah sebagai berikut.
- Sistem upah : beliau membayar mahal kepada siapapun yang turut andil dalam perdagangannya.
- Bagi hasil : beliau akan membagikan modal bagi orang yang mempunyai keahlian. Setelah jadi barangnya, khadijah akan kembali membeli barang tersebut dengan professional (dengan harga wajar yang tidak merugikan kedua belah pihak).
- Membeli barang yang bagus import. Misal di Yaman terkenal dengan bagusnya kain, maka Sayyidah Khadijah berani mengambil barang dari Yaman untuk dijual di Makkah.
- Sistem jaringan : membentuk jaringan yang luas antar pedagang di Timur Tengah
- Membangun kepercayaan untuk menjalankan bisnisnya.
Sepanjang masa berdagang,
Sayyidah Khadijah mendengar bahwa ada seorang yang memiliki julukan Al amin di
Makkah, yakni Rasulullah. Diceritakan dari beberapa sumber, Khadijah meminta
Rasulullah untuk menjadi pasangannya. Rasulullah menyerahkan keputusan ini ke
kakeknya, karena kakeknyalah yang mengasuh Rasulullah hingga saat itu berusia
25 tahun. Kakek Rasulullah menyetujui permintaan Sayyidah Khadijah. Sepanjang pernikahannya
sangat mencintai Rasulullah dan selalu memberikan wajah yang menyenangkan
sepanjang bersama Rasulullah. Khadijah pun sangat menjaga hubungannya dengan kakek Rasulullah. Dari pernikahan ini, Rasulullah dikaruniai 2 laki-laki, Qasim
dan Abdullah. Keduanya meninggal saat masih kecil, Allah yang Maha Kuasa
mengambilnya agar Rasulullah menjadi Nabi terakhir umat islam (FYI, semua Nabi
yang mempunyai anak laki akan menjadi Nabi, contoh Nabi Ibrahim memiliki anak
Nabi Ishaq). Putri Rasulullah diantaranya, Sayyidah Zainab (5 tahun setelah
menikah dengan Rasulullah, saat nabi berusia 30 tahun), 5 tahun kemudian lahirlah Ruqayyah, Ummi
Kulsum (sebelum masa kenabian) dan yang terakhir Fatimah Azzahra.
#BERSEMADI
#HariKe-4
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
#FLPSurabaya
Komentar
Posting Komentar