Langsung ke konten utama

Wanita-Wanita Mulia Rasulullah (1)




Tidak ada yang bisa ditulis, selain  pengalaman dan masukan ilmu. Investasi leher ke atas ini amat penting untuk membantu kita memperluas cara pandang. Cara pandang yang luas konon mampu membuat seseorang untuk membuat keputusan dengan tepat. Konten hari ini terinspirasi dari kajian dengan Ummi Fairuz. Baru kutahu bahwa wanita-wanita rasulullah yang meninggal di bulan Ramadan adalah Sayyidah Khadijah (11 Ramadan) dan Sayyidah Aisyah (17 Ramadan). Untuk mengenang haul Sayyidah Khadijah hari ini, yuk kita menilik bagaimana Sayyidah Khadijah semasa hidupnya.


Mengapa penting bagi kita untuk mengenal wanita – wanita mulia Rasulullah. Harapannya ini akan menjadikan motivasi, peningkatan akhlak sampai menjadikan kita kelak mencintai Rasulullah. Panutan umat muslim. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid lahir di tengah keluarga yang dihormati di Makkah. Keluarga khadijah oleh Allah diberikan kekayaan dan kebijaksanaan di suku Quraisy sehingga disegani. Kakeknya memiliki amanah menjaga kunci ka’bah. Sebagai pusat yang dibanggakan bagi orang mekkah, dulu ka’bah merupakan ikon kota Makkah (hingga kini). Meskipun saat itu lingkungan ka’bah dikenal dengan banyaknya berhala, keluarga Sayyidah Khadijah tidak satupun yang ikut menyembah berhala. Allah telah menjaga dan menyiapkan Sayyidah Khadijah untuk Rasulullah. 


Sedari kecil, Sayyidah khadijah cerdas dalam berdagang sehingga ayah beliau mendidiknya untuk menjadi Tajirah (pedagang). Diusia 10 tahun, Sayyidah Khadijah menikah dengan Abu Halah (seorang pedagang yang kaya raya di Makkah). Kemudian dikaruniai 2 anak laki-laki yang bernama Halah dan Hindun. Pernikahan ini tidak berlangsung lama karena Abu Halah meninggal dunia. Pada saat itu Sayyidah Khadijah menjadi wanita yang paling kaya di Makkah. Dua putra Khadijah ini dididik dengan baik. Keduanya meninggal di masa Ali bin Abi Thalib. Setelah menjanda beberapa lama, beliau akhirnya menikah kembali dengan seorang lelaki yang ahli dagang bernama Attiq bin Aid bin Abdullah Al Makhzumi. Dalam pernikahan ini tidak berlangsung lama karena Attiq meninggal, sehingga Sayyidah Khadijah menjadi semakin kaya.  Dari pernikahan dengan Attiq, Sayyidah Khadijah dikaruniai putri bernama Sayyidah Hindun.


Berkat didikan ayah dan suaminya, Sayyidah Khadijah terkenal sebagai pedagang yang jujur. Adapun sistem dagang yang diterapkan beliau adalah sebagai berikut.
  1. Sistem upah : beliau membayar mahal kepada siapapun yang turut andil dalam perdagangannya. 
  2. Bagi hasil : beliau akan membagikan modal bagi orang yang mempunyai keahlian. Setelah jadi barangnya, khadijah akan kembali membeli barang tersebut dengan professional (dengan harga wajar yang tidak merugikan kedua belah pihak). 
  3. Membeli barang yang bagus import. Misal di Yaman terkenal dengan bagusnya kain, maka Sayyidah Khadijah berani mengambil barang dari Yaman untuk dijual di Makkah.
  4. Sistem jaringan : membentuk jaringan yang luas antar pedagang di Timur Tengah
  5. Membangun kepercayaan untuk menjalankan bisnisnya.


Sepanjang masa berdagang, Sayyidah Khadijah mendengar bahwa ada seorang yang memiliki julukan Al amin di Makkah, yakni Rasulullah. Diceritakan dari beberapa sumber, Khadijah meminta Rasulullah untuk menjadi pasangannya. Rasulullah menyerahkan keputusan ini ke kakeknya, karena kakeknyalah yang mengasuh Rasulullah hingga saat itu berusia 25 tahun. Kakek Rasulullah menyetujui permintaan Sayyidah Khadijah. Sepanjang pernikahannya sangat mencintai Rasulullah dan selalu memberikan wajah yang menyenangkan sepanjang bersama Rasulullah. Khadijah pun sangat menjaga hubungannya dengan kakek Rasulullah. Dari pernikahan ini, Rasulullah dikaruniai 2 laki-laki, Qasim dan Abdullah. Keduanya meninggal saat masih kecil, Allah yang Maha Kuasa mengambilnya agar Rasulullah menjadi Nabi terakhir umat islam (FYI, semua Nabi yang mempunyai anak laki akan menjadi Nabi, contoh Nabi Ibrahim memiliki anak Nabi Ishaq). Putri Rasulullah diantaranya, Sayyidah Zainab (5 tahun setelah menikah dengan Rasulullah, saat nabi berusia 30 tahun),  5 tahun kemudian lahirlah Ruqayyah, Ummi Kulsum (sebelum masa kenabian) dan yang terakhir Fatimah Azzahra.  

#BERSEMADI
#HariKe-4
#DiRumahAja
#FLPSurabaya





Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku rindu

hai ! nggak krasa sudah 3 bulan menuju ramadhan - aku rindu berkumpul bersama kalian ! bagaimana tidak, aku banyak belajar hal baru dengan bertemu kalian teman. ada yang bilang : beberapa dari kami menjadi manusia biru - sisanya manusia kuning. apapun warna kalian, aku menghargai kalian kini dan nanti 

hikmah hikmah Ramadhan 1434H

sudah dua hari luka di kaki itu mengering-nggak disentuh blas-sama sekali.khawatir malah infeksi ibu ngrekomendasiin buat ke dokter (sebenermya sejak awal jatuh uda disuru ke RS-tapi ibadnya ogah,saya pun juga nggamau diutik2). Berangkatlah saya,ibad dan ibu diantar taxi. kalo mau diceritain gimana rasa sakitnya-rasanya mashaAllah super krenyeng* buat jalan nggak bisa-nekuk jemari kaki ini otak udah mrintah neutron dan saraf- tapi si otot nggak mau gerak-blas. Alhasil dari kamar ke taxi dibopong ibu dan buya ^sweetParents :) UGD ... ini kali pertama. oh enggak  kali kedua dibawa ke UGD RS.Islam. Rumah sakit terdekat dari rumah, pun dulu buya (ayah) sempet kerja disana.istighfar bolak-balik akunya. habis ngga tega lihat pasien teriak-merintih kesakitan. setibanya turun dari taxi, enggan banget buat masuk ruang UGD.ngeri.wedi. gara-gara nggak bisa jalan normal-masuklah saya didorong kursi roda(**disini banget rasanya berdosa-dulu dulu punya dua kaki sehat tapi dipake jalan-jalan k...

Yang perlu dibawa untuk umroh

 Dapet panggilan Allah untuk langsung dipeluk itu rasanya senang sekali. Gamau lama-lama prepare langsung masukin gamis simpel, nyaman dan pengen cepet sampai hehe. Bagian menata hati yang perlu diasah jauh hari bahkan pas di titik jatuh. Here we go , apa saja yang perlu disiapkan untuk sowan Rasul dan ibadah ke Haramain. Tips ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhanmu, ya.  1. Bawa buku doa. Karena dapet panggilan, rasanya mau curhatin segala kehidupan. membawa buku curhat, hizb/majemuk/ratib yang biasa dibaca di keseharian sangat membantu untuk kembali merenungi apa yang dicari di dunia yang fana. Psst, bagi kalian yang bingung gaada rutinan dzikir, bisa download aplikasi Ba'alwi. Disitu lengkap banget doa tahajud, dhuha, diba' bahkan bacaan tawaf disertai artinya bikin meleleh pas memahami. Beberapa bacaan disertai arti, jadi makin mengingatkan diri kalo kita ini memang perlu banget menghamba. Selain berdoa, berharap dan bercerita, juga bisa murajaah langsung di depan Ka...