Pada tahun-tahun yang lalu saat memasuki 10 hari Ramadan, masjid-masjid berlomba mengadakan acara untuk menghidupkan malam. Salat tahajud, tadarus bersama, bahkan khataman dalam sekali pertemuan dengan jamaah yang ada, hal ini tak lain agar bersemangat itikaf. di luar masjid pun, orang-orang semakin giat berbagi saat takjil dan saur. Tapi di tengah pandemi ini, orang-orang bingung karena pemerintah menutup beberapa masjid dan mencegah adanya kerumunan. Mereka bingung bagaimana dalam kondisi ini tidak menghilangkan kegiatan menghidupkan malam. Ummi Fairuz membahasnya dalam podcast tentang apa yang bisa dilakukan untuk menghidupkan seribu bulan. Yuk, kita simak !
1. Minimal jaga salat isya dilanjut tarawih
Jadikan shalat sebagai prioritas. Ajak seluruh isi rumah untuk beribadah bersama.
2. Baca qur’an dan dzikr
3. Jaga salat tahajud dan subuh
4. Setelah subuh, baca lagi Qur’an dan dzikir
5. Bagi ibadah dengan dhahir dan batin
Perbanyak salat (tasbih, hajat, witir), dzikir, perbanyak istighfar, hadirkan ingatan dosa dan kesalahan untuk mohon ampun kepada Allah sebanyak-banyaknya, renungkan bagaimana hubungan diri dengan Allah, Rasulullah, orang tua, guru, suami, sahabat, teman, saudara, dan kolega. Karena dengan renungan membuat keinsafan di hati. Sehingga Orang yang sedang merenung saat meminta kepada Allah adalah jelas. Akan rugi orang yang beristighfar di mulut tapi tidak merenung, orang yang salat malam tapi tidak merenung. Hal ini karena tidak ada sentuha penyesalan. Orang yang merenung akan menghargai orang lain. Semoga Allah merahmati kita.
6. Lakukan kebaikan
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk berlaku baik selama di rumah. Bercengkrama dengan saudara, berbagi tugas memberi reward dan punishment atas pekerjaan yang telah dibagi. Membagi waktu atas pekerjaan kantor dan rumah. Dan lainnya.
7. Kondisikan tontonan
Kalau biasanya sehari-hari langganan drama korea, coba deh di malam-malam Ramadan ini setting aplikasi agar bisa fokus untuk menonton/membaca yang dapat mendekatkan pada hidayah.
Banyak ya yang bisa dilakukan meski ngga bisa itikaf (suedih, semoga bisa bertemu Ramadan tahun depan dengan orang tua dan saudara-suami, aamiin). Bicara Ramadan di rumah aja, aku memaklumi godaan di rumah menjadi berat. Seolah kasur melambai, kipas angin meniupkan anginnya sepoi-sepoi, mata mudah mengantuk setelah kenyang bego . ayo dong semangat mencari ampunan Allah. Cari harta karun yang bakal bisa dinikmati di akhirat nanti.
#BERSEMADI
#HariKe-17
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
#InspirasiRamadan
Komentar
Posting Komentar