Dari kisah Bilal bin Rabah ini, terselip tugas mulia menjadi
bilal (mengumandangkan kalimat untuk mengajak ke ibadah shalat). Bagi teman-teman pria yang
mengikuti shalat jumat pasti teringat saat muadzin membaca doa sebelum adzan
pertama hingga mengumandangkan adzan kedua. Dilanjut iringan kalimat “ma’asyiral
muslimin …” sampai khatib naik ke mimbar. Pun kita mendengar bilal bertugas
saat shalat ied fitri maupun adha, juga shalat terawih dan witir. Yah, meskipun
beberapa masjid di Surabaya ditutup sebegai bentuk PSBB. Tugas bilal ini masih
ada di langgar rumah. Karena hanya aku makmum yang ada, terpaksa aku harus
belajar untuk mengumandangkan tugas mulia ini (huhuhu, semoga tahun depan masih
diperkenankan terawih di masjid dalam kondisi sehat untuk ibadah).
Oke, karena ini tugas pertamaku selama ini, aku akan belajar
sesuai prosedurnya. Terawih yang diadakan terdiri dari 20 rakaat dengan 10 kali
salam. Artinya, ada 10 kali bacaan pengiring sebelum shalat terawih yang harus
dibaca. Bacaan menjadi bilal akan kuringkas di bawah ini.
Salam pertama
Bilal : Shalluu sunnatat taraawiihi rakataini jaamiatan
rahimakumullah, allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : Allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke 2,4,6, dan 8,
Bilal : fadlan
minallahu ta’ala wa ni’mah
Jamaah : wa maghfirataw warahmah, yaa ar hamarraahimin
Bilal : allahumma
shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke-3
Bilal : al khalifatul ula abu bakar as shiddiq radhiyallahu
anhu
Jamaah : radhiyallahu anhu
Bilal : allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke-5
Bilal : al khalifatu tsani umar ibnu khattab radhiyallahu
anhu
Jamaah : radhiyallahu anhu
Bilal : allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke-7
Bilal : al khalifatu tsalits utsman ibnu affan radhiyallahu
anhu
Jamaah : radhiyallahu anhu
Bilal : allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke-9
Bilal : al khalifatu raabik ali ibni khattab radhiyallahu
anhu
Jamaah : radhiyallahu anhu
Bilal : allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam ke-10
Bilal : akhirut tarawihi rakataini jamiatan rahimakumullah, allahumma
shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Sedangkan saat shalat witir, terdiri dari 3 rakaat 2 salam. Bilal
membaca :
Salam pertama
Bilal : Asshalatu sunnatal witr rakataini jamiatan
rahimakumullah, allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Salam kedua
Bilal : shallu sunnatal witr rakatan jamiatan rahimakumullah, allahumma shalli ala sayyidina
Muhammad
Jamaah : allahumma shalli wa salim alaih
Setelah dicari-cari, esensi bilal dalam membaca kalimat di
atas adalah sebuah ijtihad ulama NU untuk mengingatkan jamaah tentang shalat apa yang hendak dilakukan, dan membantu
imam mengomando jamaah agar teratur. Selain itu, kalimat yang dibaca oleh
bilal tentang penyebutan khalifah mungkin agar kita tak lupa mengenang sejarah
masa kepemimpinan umat islam setelah wafatnya Rasulullah. Sejarah bukan soal
menghafal, tetapi merasakan pengalaman nyata dari peristiwa tersebut. Semoga di
era globalisasi industri 5.0 ini, kita bisa mengambil nilai sejarah terdahulu
dan bergerak mencetak sejarh hidup kita sendiri dengan lebih baik.
“ Yesterday is a history, tomorrow is a mistery and today is
a gift. That’s way it’s called present” – Master Oogway
#BERSEMADI
#HariKe-5
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
#DiRumahAja
#FLPSurabaya
Komentar
Posting Komentar