“Ngasuh baby itu
gampang-gampang susah “begitu kata Ibu sambil memakaikan baju Isna. Tentu,saya
menyepakati satatement itu, meski
belum memiliki keturunan, saya mulai terbiasa dengan kicauan ibu-ibu yang menasehati
anaknya-harus begini-tidak boleh makan jajan a-c-x-y. Sebulan sekali di rumah
diadakan acara keluarga untuk silaturahmi (semoga kegiatan ini terus berlanjut untuk
saling menguatkan). Disana, saya sebagai ammah (tante dalam bahasa arab)
menjadi salah satu rujukan kedua saat ponakan rewel atau hanya sekedar menemani
nonton masha and the bear.
Kali ini mengurus batita (bayi dibawah umur tiga tahun), saya
bilang “riuh”. Bisa bayangkan, batita belum sempurna untuk bicara apa alasan
dia menangis. Jadi kalo menangis ammahnya mesti teliti apa yang sedang menempel
dibadannya, apakah pampers penuh, kapan terakhir minum susu, apa yang sedang
dirasakan (kepanasan,kedinginan, risih, gatal dipunggung) atau sekedar ingin
digendong dan didekap. NO BODY KNOW why
he’s cry ! but there was a magic think where
mom is the most amazing people.
Komentar
Posting Komentar