Hari ini Ida bangun kesiangan, karena semalam suntuk belajar stoikiometri. Ngga tahu kenapa materi ini menjadi momok, takut banyak ditanya dan gagap menjawab. Rencananya Ida ingin menggunakan transportasi gratis (Bus Suroboyo). Jadi moda transportasi ini mulai menjadi pilihan utama untuk mempergunakan sampah yang terlanjur dihasilkan.
Rute I dari Rumah (Pagesangan, Surabaya Selatan) ke arah ITS, butuh waktu 2 jam. jika :
Untuk sampai ke sini, ga bisa dijangkau pakai sepeda karena ngga ada parkir umum, dan rata-rata komplek kantor sana ngga membolehkan kecuali tamu untuk parkir di halaman mereka. So sad :( . jadi kesininya kalo ngga dianter, ya ojol.
2. Oper di halte RS. Darmo
Nunggu bis UNESA-ITS dari sini yang bikin buang waktu. minimal 30 menit dan pernah sejam :( . jadi, untuk menanggulangi pembuangan waktu ini, aku ambil jalan untuk parkir di park and ride Adityawarman.
Rute II dari rumah ke ITS butuh 1 jam, dengan cara :
1. Parkir sepeda di park and ride Adityawarman
Parkirannya rapih, ada penutupnya (bagi sepeda motor) jadi ngga perlu khawatir sepeda kepanasan. dan, cukup bayar 2 ribu. kelebihan lainnya, dia buka 24 jam :'). So helpful!
Yah meskipun jadi tetep bermotor, dan tentunya menyumbang emisi wkwk, setidaknya naik dari halte lapangan tenis Aadityawarman jadi memotong waktu untuk pergi ke kampus dengan tenang.
Drama ojol yang cukup membuat merasa bersalah adalah, memesan ojol saat waktu sholat jumat tiba. Diawal perjalanan ngga ada dari kami yang membuka suara, mungkin karena kepikir sholatnya gimana nih. ohya, saat itu naik ojol dari rumah ke kampus, karena mepet di jam (ngga memungkinkan kalo nge bis dan sepeda motor sudah terparkir di jurusan sejak 3 hari lalu- jadi rencananya pergi naik bus, pulang bawa sepeda). ternyata dugaan meleset, dan terpaksa pesan ojol di jam jumatan.
Sampai Bratang baru kusinggung tentang agama, dan mempersilahkan untuk sholat sembari menunggu di mobil. karena bapaknya ngga mau, terpaksalah saya yg ambil haluan lain untuk diturunkan di perpus, not bad. Temen yang diajak janjian mengerti, dan kita bisa sama-sama menjalankan kewajiban sebagai hamba dan manusia. lega.
Komentar
Posting Komentar