Semakin bartambah umur ini memahami bahwa
prioritas adalah dimana peran dan tanggung jawab harus diselesaikan sesuai
urutan. Jika hidup terbagi dua tujuan (akhirat dan dunia), maka dahulukan
akhirat. Memutuskan menikah pun, bukan berati mengesampingkan akhirat. Begitu
sebaliknya. Semoga niat-niat yang hanya diri sendiri dan Allah yang paham ini,
Allah buat romantis dan mampukan untuk mencapai ridaNya. Aamiin.
Menyiapkan ketidakpastian bukan melulu buang
waktu. menyiapkan SKD, TPA, IELTS cukup menguras energi, waktu dan uang, haha.
Untuk semangat yang naik turun ini, semoga terus ditancapkan di diri, goalsnya
apa. Esensinya apakah hanya sekedar gengsi atau untuk mencari kebermanfaatan.
Menyiapkan ketidakpastian seyogyanya tidak
meninggalkan asas iman, islam dan pancasila. Menyiapkan ketidakpastian
bukan untuk sekedar mengisi waktu kosong tapi untuk menjadi ummat Rasul, yang
minimal tidak merugikan diri dengan maksiat yang diperbuat sengaja maupun
tidak. Yang minimal jadi lebih baik hari ke hari. Yang minimal bersikap
seperti makna nama panjangmu. Sebuah harapan orang tua, yang semoga Allah
mampukan kamu untuk menjadi ‘orang’. Menjadi orang pun bukan sekedar menambah
usia, pengalaman, kepemilikan harta dunia dan akhirat. Tapi pemahaman dan
pengamalan amar ma’ruf nahi munkar.
Dalam 12 rabiul awal 1446 ini semoga salam
rinduku sampai kepada mu, duhai kekasihku, idolaku, nabi Allah. Selamat datang
wahai cahaya mataku. Selamat datang wahai kakek hasan dan husain. Yaa Rabb, tunjukilah
kami jalan yang ia tempuh. Agar dengannya kami bahagia dengan kebaikan
melimpah. Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu. Tempatkanlah kami di
sebaik tempat di sisinya
Komentar
Posting Komentar