Baru sadar kini mengapa tangisan orang dewasa lebih menyeramkan dibanding tangisan anak balita
bayangkan saja, orang dewasa secara akal,hati, dan mental sudah cukup mampu dan banyak jurus untuk mengendalikan. Beda dengan tangisan balita yang mungkin ia menangis karena pampers penuh,lapar,tersedak, atau sedang kedingingan ingin dipeluk.
Tapi dibalik itu semua, ada nafsu yang kadang mengganggu kedamaian. Mungkin ke-geregetan yang lama dipendam lalu terakumulasi (lagi) dan membludak. hingga sisakan tangis. Nah begitulah mengapa menyimpan atau memendam sesuatu tidak disarankan. Al-Qur`an pun menganjurkan untuk segera menyelesaikan pekerjaan,
maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain -Q.S Al Insyirah:7Ingatlah bahwa benci akan merusak dirimu sendiri.
sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, serta menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) -Q.S Al Maidah:91
Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong,kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri,dengki dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). -HR.Al Hakim.
Ngeri ya? bayangkan jika teridentifikasi penyakit hati saja bisa disamakan sama umat jahiliyah. Padahal besar banget lho riwayat hijrah Nabi sampai bagaimana menyebarkan islam. hmm lalu hanya karena tidak bisa mengendalikan penyakit hati semua sia-sia. Na'udzubillah. Yuk latihan ikhlas dan tawakkal. Kalo penyakit hati itu belum bisa dilupakan, coba bicarakan diskusikan baik-baik sesuai watak lawan bicara. Diskusikan hingga keluar win-win sollution nya.
Wahai dzat yang membolak-balikkan hati,teguhkan hati kami diatas agamaMu, teguhkan hati kami diatas ke ketaatan kepadaMu. Arahkan hati-hati kami untuk taat kepadaMu. Janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).
Komentar
Posting Komentar