Langsung ke konten utama

Menjadi Dermawan

Dermawan mampu menaikkan bounding pertemanan dan lebihnya seolah segala hal baim yang kita lakukan bisa kembali ke diri (dengan qadar-Nya). Aku teringat suatu hari saat tiba-tiba teman semasa kuliah menyapa lewat chat untuk menanyakan kebutuhannya. Pandemi memang merubah lebih dari satu-dua kebiasaan kita, salah satunya silaturahmi. Aku menjawab kebutuhannya disaat pelik menyusun jurnal. Oh, tunggu. Apakah ini juga salah satu cikal bakal prokastinasi menyerang sarafku? Apakah kalian pernah juga merasa bahwa membantu orang baru rasanya membuat lebih berenergi dari pada menyelesaikan pekerjaan sendiri? Lalu mendapat doa dan afirmasi positif  seolah batre di tubuh full 101%. Sama dong (hiks). Semoga prokastinasi ini bisa terobati dari waktu ke waktu. 

Ada kekonyolanku saat diminta Icak untuk menemaninya berbelanja. Disaat yang bersamaan grafikku nggak berubah sesuai hipotesa. Tentu menyebalkan. dan lagi aku memenuhi ajakan teman untuk sedikit refresh diri dari kekesalan grafik. Tapi selama Icak memilih barang yang menurutku buang duit, sepanjang itu pula aku cerewet ngerecokin untuk tidak membeli barang yang lucu menurut Icak. Sori ya Cak, jangan kapok mengajakku keliling mall, terlebih memanjakan mata meski sekedar lihat barang papan. Kau paling tahu kalau benda papan terlihat lebih menyejukkan dibanding sandang. 

Strategi menjadi dermawan tak hanya dengan adanya kita bersamanya. Membantu orang berfikir menyelesaikan masalah, mendengarkan keluh kesahnya, memberi hadiah bahkan sekedar memaafkan dosa sebelum tidur mampu mengasah dermawan hati. Di bulan ini, semoga bisa menjadi lebih baik, dermawan dan membawa diri enjoy melewati umur. 

#EuforiaRamadan1442H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

katanya liburan ituuu ke : jalan jalan ,  pantai ,  taman edukasi , jatimpark , ancol , bali , luar negeri ke blablabla... tapi menurut aku , liburan kumpul rame se-keluarga di rumah   kurasa udah cukup alhamdulillah , tapi kalo nginget jumlah sodara ku yang cukup se-lusin . buat kumpul bareng itu berasa susah . apalagi, semenjak cak ta pergi ke negeri piramid . taun 2000 - pas jaman esde sih - tapi setelah 6 taun  berlalu cak ta balik ke Indonesia dan tiba dua taun kemudian giliran cak iqbal yang pergi ke negeri itu . hem .. jadi ngerasain keluarga beneran full team itu pas taun 2007 - 2008 . meski begitu , itu jaman aku masih mondok- jadi yaa berasa ngumpulnya cuman sekitar 2 - 3 minggu gitu *itupun jatah liburan dari pondok. hahaha ngenes banget sih aku ~ boro - boro buat foto keluarga ,updet  foto keluarga terakhir  yaaa pas jaman cak ta belum berangkat-taun 2000 - pas itu ibad (anak bungsu ) baru lahir juga - ibad , itu adik terakhirku sebelumny...

aku rindu

hai ! nggak krasa sudah 3 bulan menuju ramadhan - aku rindu berkumpul bersama kalian ! bagaimana tidak, aku banyak belajar hal baru dengan bertemu kalian teman. ada yang bilang : beberapa dari kami menjadi manusia biru - sisanya manusia kuning. apapun warna kalian, aku menghargai kalian kini dan nanti 

Yang perlu dibawa untuk umroh

 Dapet panggilan Allah untuk langsung dipeluk itu rasanya senang sekali. Gamau lama-lama prepare langsung masukin gamis simpel, nyaman dan pengen cepet sampai hehe. Bagian menata hati yang perlu diasah jauh hari bahkan pas di titik jatuh. Here we go , apa saja yang perlu disiapkan untuk sowan Rasul dan ibadah ke Haramain. Tips ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhanmu, ya.  1. Bawa buku doa. Karena dapet panggilan, rasanya mau curhatin segala kehidupan. membawa buku curhat, hizb/majemuk/ratib yang biasa dibaca di keseharian sangat membantu untuk kembali merenungi apa yang dicari di dunia yang fana. Psst, bagi kalian yang bingung gaada rutinan dzikir, bisa download aplikasi Ba'alwi. Disitu lengkap banget doa tahajud, dhuha, diba' bahkan bacaan tawaf disertai artinya bikin meleleh pas memahami. Beberapa bacaan disertai arti, jadi makin mengingatkan diri kalo kita ini memang perlu banget menghamba. Selain berdoa, berharap dan bercerita, juga bisa murajaah langsung di depan Ka...