Langsung ke konten utama

Koridor L (part 2)

Part kedua ini mau nuangin cerita tentang gimana cara menjaga ekspektasi. Ekspektasi yang menurutku seremeh sapa-menyapa. Bagi kaum introver mungkin jauh sebelum bertemu kawan lama misal reuni, dia bakal nyiapin pertanyaan sederhana selain kabar. Rupanya, basa-basi jodoh-anak-karir tetap nomer satu di tepian otak manusia. Sudah bagus melist pertanyaan di notes HP. Eh, ternyata sewaktu ketemu yang seangkatan cuman dilewatin aja. Padahal sudah senyum, walau masker menghalangi. Huhu. (Lho, kok malah curhat). 

Itu masih tentang ekspektasi di pertemuan singkat. Nah, lho. Gimana ngelola ekspetasi dipertemuan 24/7 sama orang yang itu-itu saja? Keluarga, partner kerja atau teman hidup misalnya? Harusnya sih lebih legowo ya karena sudah terbiasa, tangki love languagenya apa, treat dan tahu wataknya gimana. Tapi ya, namanya manusia. Ga bisa diharapkan lebih. Selaras sama dawuhnya sahabat Ali bin Abi Thalib 
Aku sudah merasakan semua kepahitan hidup dan yang paling pahit adalah berharap pada manusia.

Sahabat lo ini yang sanjang. Tapi kok ya kadang-kadang kita masih berharap "dilihat-dibantu-diapresiasi" sama manusia. Hehe. Kalo kata temen, dikomunikasikan maunya apa. Biar harapan bisa diketahui satu sama lain. Tahu didukung atau engga. Tahu pilihan-pilihan kecil ini disetujui tim apa engga. Saling tolerir, menyederhanakan masalah kecil dan ngga memperbesar masalah besar. Ya walau seringnya ngga digubris di jam puncak, setidaknya sudah mengeluarkan isi kepala, tho. Kecewa boleh, malah wajar si. bentuk emosi yang tertahan. Sampaikan rasa kecewa dengan tepat, misal nyanyi, ngasih pendapat dengan intonasi yang anggun. Ngomongin pendapat, kenapa ya ada intonasi rock dalam sebuah perdebatan. Kenapa orang dewasa ini cenderung menggunakan intonasi 7 oktaf kalau statementnya mau didengar. Kenapa mereka masih bersembunyi lewat junior-senioritas. Bukan gagasan atau inovasi. Kan jadinya yang junior jiper mau ngungkapin unek-unek tuw. Lho, kok jadi sebel nulis dan mbacanya.

Intinya mau nulis untuk diri sendiri di masa depan. Pinter-pinter kelola intonasi, ekspetasi, syukur dan doa yang baik-baik. Kalo dibantu dan diapresiasi sama dese, jangan gampang baper. Kan kalian memang partner. LHA. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku rindu

hai ! nggak krasa sudah 3 bulan menuju ramadhan - aku rindu berkumpul bersama kalian ! bagaimana tidak, aku banyak belajar hal baru dengan bertemu kalian teman. ada yang bilang : beberapa dari kami menjadi manusia biru - sisanya manusia kuning. apapun warna kalian, aku menghargai kalian kini dan nanti 

hikmah hikmah Ramadhan 1434H

sudah dua hari luka di kaki itu mengering-nggak disentuh blas-sama sekali.khawatir malah infeksi ibu ngrekomendasiin buat ke dokter (sebenermya sejak awal jatuh uda disuru ke RS-tapi ibadnya ogah,saya pun juga nggamau diutik2). Berangkatlah saya,ibad dan ibu diantar taxi. kalo mau diceritain gimana rasa sakitnya-rasanya mashaAllah super krenyeng* buat jalan nggak bisa-nekuk jemari kaki ini otak udah mrintah neutron dan saraf- tapi si otot nggak mau gerak-blas. Alhasil dari kamar ke taxi dibopong ibu dan buya ^sweetParents :) UGD ... ini kali pertama. oh enggak  kali kedua dibawa ke UGD RS.Islam. Rumah sakit terdekat dari rumah, pun dulu buya (ayah) sempet kerja disana.istighfar bolak-balik akunya. habis ngga tega lihat pasien teriak-merintih kesakitan. setibanya turun dari taxi, enggan banget buat masuk ruang UGD.ngeri.wedi. gara-gara nggak bisa jalan normal-masuklah saya didorong kursi roda(**disini banget rasanya berdosa-dulu dulu punya dua kaki sehat tapi dipake jalan-jalan k...

Yang perlu dibawa untuk umroh

 Dapet panggilan Allah untuk langsung dipeluk itu rasanya senang sekali. Gamau lama-lama prepare langsung masukin gamis simpel, nyaman dan pengen cepet sampai hehe. Bagian menata hati yang perlu diasah jauh hari bahkan pas di titik jatuh. Here we go , apa saja yang perlu disiapkan untuk sowan Rasul dan ibadah ke Haramain. Tips ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhanmu, ya.  1. Bawa buku doa. Karena dapet panggilan, rasanya mau curhatin segala kehidupan. membawa buku curhat, hizb/majemuk/ratib yang biasa dibaca di keseharian sangat membantu untuk kembali merenungi apa yang dicari di dunia yang fana. Psst, bagi kalian yang bingung gaada rutinan dzikir, bisa download aplikasi Ba'alwi. Disitu lengkap banget doa tahajud, dhuha, diba' bahkan bacaan tawaf disertai artinya bikin meleleh pas memahami. Beberapa bacaan disertai arti, jadi makin mengingatkan diri kalo kita ini memang perlu banget menghamba. Selain berdoa, berharap dan bercerita, juga bisa murajaah langsung di depan Ka...