Langsung ke konten utama

Enam pesan "Sabtu Bersama Bapak"

 Well, kita ga bisa memilih karakter orang tua, saudara atau manusia yang hidup sama kita karena manusia dinamis. mereka berubah, tumbuh bersama pengalaman dan ritme yang telah dilewati. Tapi jangan berkepanjangan berekcil hati. Kita punya Allah, lho. yang Maha Hidup. yang Maha Mandiri (tidak memerlukan Makhluk). Dari karakter sekitar, kita bisa memahami, merespon dengan manusiawi, kita bisa ikhtiar membaca buku untuk meredam pikiran, menjawab pertanyaan-pertanyaan di kepala yang konyol bahkan serius dan kita bisa karena Allah ada. Oke, balik ke resume buku yang mau dibahas. Sabtu bersama bapak menjadi buku pilihan yang dipinjam di Perpustakaan provinsi, dua jam sebelum verifikasi lapangan. Dua jam banget karena perjalanan timur ke barat bakal menghabiskan waktu, jadi mari kita mencari hiburan. Buku ini bercerita tentang seorang Pria yang belajar mencari cinta, tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dan seorang bapak yang menyiapkan value kehidupan untuk 2 anaknya, karena dia divonis berumur pendek akibat penyakit.

1. Orang tua pasti ingin memberi yang terbaik untuk anaknya. mereka ingin anak tetap tumbuh disampingnya, bercerita, mendidik, bermain, saling menyayangi walau ujian tetap hadir menguji. Di mata seorang anak, ada kalanya orang tua terkesan cerewet. Memberi tahu ini-itu yang tidak perlu. memberi tip yang dirasa tidak penting, bawel, sedikit-sedikit ceramah. padahal maksud orang tua itu baik. berbagi nasihat dan pengalaman. Agar sang anak dapat menjalani fase hidup mereka dnegan lebih kuat, cerdas dan baik dari pada fase mereka dahulu. 

2. Waktu yang tercipta menonton video rekaman Bapak dilakukan di Sabtu Sore (bada Ashar), Sabtu malam (bada Isya). diinger lagi kajian ust. Oemar tadi, Rasullah juga bergegas pulang ke urmah setelah isya kecuali ada kepentingan macam turunnya wahyu/persiapan hijrah. Heu, ciamik bener bang Adit bikin novel ini!

3. "Kalo ingin punya rumah yang teduh, ya nanemnya sekarang" obrolan Saka dan bu Itje ini dalem bener. Selain dalam arti 'teduh' yang sebenarnya (baca, peneduh: pohon, taneman yang perlu mantenance biar rimbun). Hal-hal yang bikin teduh juga mesti disiapin sebelum dinikmati. misalnya belajar kesiapan rukun iman, shalat, haji, puasa bahkan pernikahan. Mereka ditanam jauh hari saat individu tamyis dan tentu saja dinikmatinya pas membangun rumah terlebih di akhirat nanti.

4. Kehidupan rumah tangga ngga melulu komunikasi dua arah. Kadang komunikasi searah dan terserah juga hadir ditengah kepenatan rutinitas.Cerita Satya yang bekerja sebagai Geophysicist NOG, hidup dengan pelajaran video bapaknya yang mendoktrin pentingnya perencanaan sebelum beraksi terbawa dan rupanya ngga bisa saklek dilakukan di ketiga anaknya (rentang usia 5-9 tahun) dan tentu saja pembandingan hidup bapak dan anak pun terjadi. Pertengkaran Satya dan Rissa di telpon bisa dipetik pesannya.
... "Kamu jangan marah-marah aja dong, kang"
"Gimana gak marah, waktu saya sebesar dia. Saya udah bisa kerjakan apa yang saya tanya. Gimana sih kamu didik anak-anak kita?"  
"Dia bukan kamu! dan saya juga bukan kamu!" 
... telfon ditutup penjelasan pertengkaran lanjut di email. --secara jujur bagi orang yang peredaman emosi dan cara meregulasinya dilakukan dengan journaling, sepertinya penjelasan panjang lebar dengan media email cukup membantu mengutarakan maksud, agar intonasi nggak membuyarkan maksud dan tujuan. dan ya, mendidik anak ngga melulu dilakukan sama seorang ibu. Kedua orang tua mesti berperan aktif dan menjaga teamwork meluangkan waktunya untuk amanah mendidik dan mengasuh anak. Luangkan waktu untuk membuat mainan sebagai bounding orang tua dan anak. Anak jadi tahu proses membuat dan orang tua mendampingi bertahap pola apa yang harus diselesaikan untuk menghasilkan mainan.

5. Mengusahakan menyelesaikan rukun Islam (haji) sebelum anak menikah menjadi poin yang dipikir cukup dalam. Bagaimana pak Gunawan menyiapkan dana dasar dan bu Itjeh mengembangkan dana dasar untuk mencukupi keluarga kecilnya? "berjualan" setelah ditinggal pak Gunawan, bu Itjeh membuka dan melebarkan 8 warung makan ala rumahan di dekat kampus. Tidak ada yang tidak mungkin sepanjang manusia berikhtiar dan bertawakal, Allah mencukupi untuk berangkat haji.

6. Tidak ada yang salah dengan perjodohan, asal sekufu keduanya. Mengamati bagaimana Saka berproses untuk mendapatkan jodoh, jadi ikutan bercermin. Perkenalan lewat kedua ibu mengurangi PR untuk mengambil hati calon mertua, hehe. Yang perlu digaris bawahi dari kisah mereka mah, jodoh itu diusahakan oleh keduanya. Not just flow by timing. Diusahakan untuk bertemu, membuat jokes juga bertukar value untuk memperbesar manfaat. 



Terima kasih diri sendiri telah berusaha  menghabiskan 2 buku yang dipinjam membaca (Sabtu bersama bapak dan Surat-Surat Rumi). Semoga akhir 2023 bisa panen yang diinginkan, aamiin!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku rindu

hai ! nggak krasa sudah 3 bulan menuju ramadhan - aku rindu berkumpul bersama kalian ! bagaimana tidak, aku banyak belajar hal baru dengan bertemu kalian teman. ada yang bilang : beberapa dari kami menjadi manusia biru - sisanya manusia kuning. apapun warna kalian, aku menghargai kalian kini dan nanti 

hikmah hikmah Ramadhan 1434H

sudah dua hari luka di kaki itu mengering-nggak disentuh blas-sama sekali.khawatir malah infeksi ibu ngrekomendasiin buat ke dokter (sebenermya sejak awal jatuh uda disuru ke RS-tapi ibadnya ogah,saya pun juga nggamau diutik2). Berangkatlah saya,ibad dan ibu diantar taxi. kalo mau diceritain gimana rasa sakitnya-rasanya mashaAllah super krenyeng* buat jalan nggak bisa-nekuk jemari kaki ini otak udah mrintah neutron dan saraf- tapi si otot nggak mau gerak-blas. Alhasil dari kamar ke taxi dibopong ibu dan buya ^sweetParents :) UGD ... ini kali pertama. oh enggak  kali kedua dibawa ke UGD RS.Islam. Rumah sakit terdekat dari rumah, pun dulu buya (ayah) sempet kerja disana.istighfar bolak-balik akunya. habis ngga tega lihat pasien teriak-merintih kesakitan. setibanya turun dari taxi, enggan banget buat masuk ruang UGD.ngeri.wedi. gara-gara nggak bisa jalan normal-masuklah saya didorong kursi roda(**disini banget rasanya berdosa-dulu dulu punya dua kaki sehat tapi dipake jalan-jalan k...

Yang perlu dibawa untuk umroh

 Dapet panggilan Allah untuk langsung dipeluk itu rasanya senang sekali. Gamau lama-lama prepare langsung masukin gamis simpel, nyaman dan pengen cepet sampai hehe. Bagian menata hati yang perlu diasah jauh hari bahkan pas di titik jatuh. Here we go , apa saja yang perlu disiapkan untuk sowan Rasul dan ibadah ke Haramain. Tips ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhanmu, ya.  1. Bawa buku doa. Karena dapet panggilan, rasanya mau curhatin segala kehidupan. membawa buku curhat, hizb/majemuk/ratib yang biasa dibaca di keseharian sangat membantu untuk kembali merenungi apa yang dicari di dunia yang fana. Psst, bagi kalian yang bingung gaada rutinan dzikir, bisa download aplikasi Ba'alwi. Disitu lengkap banget doa tahajud, dhuha, diba' bahkan bacaan tawaf disertai artinya bikin meleleh pas memahami. Beberapa bacaan disertai arti, jadi makin mengingatkan diri kalo kita ini memang perlu banget menghamba. Selain berdoa, berharap dan bercerita, juga bisa murajaah langsung di depan Ka...